Berhala dan Jelata


Lagi-lagi kau lahirkan berhala pengerat jelata
Jelata senantiasa terima comooh atas langkah compang-campingnya
Berhala kau lukis dengan tinta putih keemasan
Dan kau sebut itu replika surga

Surga tak selazat yang jelata rasakan
Pun tak segarang yang kau rasakan
Terkadang jelata menangis di balik rintih hujan
Setia merangkai luka kala seluruh makhluk tak terjaga
Jauh di labirin hatiku

Kau kan temukan luka penuh nanah dan lebih busuk dari luka-luka yang ada
Sekarang lihat..., lihatlah dunia yang kejam ini!

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel