Cita-Cita dan Perjuangan

Cita-cita butuh perjuangan, itu yang tengah aku kerjakan selama ini. Aku baru mengerti hidup begitu keras setelah aku lulus dari SMA dan dari situ hidup yang sebenarnya akan dimulai. Mungkin aku termasuk salah satu dari sedikit anak yang beruntung di kampungku, yah karena aku berkesempatan untuk mengenyam pendidikan  hingga  perguruan tinggi. Kebanyakan anak di desa yang seusiaku lebih memilih untuk merantau ke kota-kota besar seperti  Jakarta, Bandung, bahkan ada yang nekad merantau ke luar pulau jawa. Ini bukan tanpa alasan mereka lebih memilih jalan tersebut, kebutuhan ekonomi serta dorongan untuk mengubah nasib menjadi lebih baik seakan menjadi alasan klasik bagi  mereka  rela merantau hingga ke “negeri orang”. Bukannya mereka tak mau melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi, namun biaya masuk perguruan tinggi yang makin tahun-makin mahal menyurutkan niat mereka, apalagi pemikiran masyarakat pedesaan yang menurut saya masih “konvensional” semakin menindih impian mereka. Pemikiran masyarakat desa seperti itulah yang sewajarnya harus kita singkirkan agar generasi-generasi muda masa depan bisa lebih maju dan mampu berfikir  ke jalan yang lebih baik dengan tindakan yang positif pula.  Dahulu yang dikatakan berjuang adalah membela tanah air dan melawan penjajah, namun yang dinamakan berjuang saat ini adalah bagaimana caranya agar mengubah hidup menjadi lebih baik. Apapun itu dan bagaimanapun caranya sebuah cita-cita tidak dapat dipisahkan dengan yang namanya perjuangan, jadi marilah kita berjuang untuk mendapatkan cita-cita agar hidup menjadi lebih baik.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel