Surga dan Neraka
Saturday, July 30, 2011
Edit
Rinai hujan basahi hati kala aku menyaruk jejak kaki yang mulai pudar disapu angin
Sekarang sudah tak ada cinta yang tercurah, kecuali kembang kamboja yang berguguran
Kusumbangkan nyawa ini menembus belasan anak panah kini
Dan kukaitkan nyawaku pada seutas tambang yang tersimpul tertawa riang
Membara Kurasakan panas tubuhku
Api memanahku bagai ribuan
Seakan nyawaku menghilang dan entah kemana
Hingga sesosok malaikat menangkap pundakku
Aku merasa nyawaku terlolos sudah
Dan mulai menginjak benang kecil yang mempertemukannku antara surga dan neraka