Surga dan Neraka


Rinai hujan basahi hati kala aku menyaruk jejak kaki yang mulai pudar disapu angin
Sekarang sudah tak ada cinta yang tercurah, kecuali kembang kamboja yang berguguran
Kusumbangkan nyawa ini menembus belasan anak panah kini
Dan kukaitkan nyawaku pada seutas tambang yang tersimpul tertawa riang

Membara Kurasakan panas tubuhku
Api memanahku bagai ribuan
Seakan nyawaku menghilang dan entah kemana

Hingga sesosok malaikat menangkap pundakku
Aku merasa nyawaku terlolos sudah
Dan mulai menginjak benang kecil yang mempertemukannku antara surga dan neraka

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel