Proses Penciptaan puisi

Selain unsur fisik (formal) dan unsur batin (isi), untuk menentukan sebuah karya termasuk puisi juga harus dilihat proses penciptaannya. Proses penciptaan puisi akan terlihat pada pilihan kata, larik, dan bait yang diciptakan penyair. Menurut Mursal Esten terdapat tiga proses dalam penciptaan puisi, proses itu adalah :
  1. Proses Konsentrasi
    Konsentrasi berarti pemusatan. seorang penyair akan mengalami proses konsentrasi dalam menciptakan puisinya. Dalam proses konsentrasi, setiap komponen dalam puisi harus terpusat, tertumpu, dan terfokus pada suatu permasalahan atau satu kesan. Proses konsentrasi terlihat dalam pemilihan kata, penyusunan larik, dan pembentukan bait yang diperhitungkan dengan cermat untuk untuk mengungkapkan satu permasalahan atau satu kesan. Oleh karena itu, pemakaian kata dalam setiap puisi selalu cermat dan padat, tidak ada satu kata pun yang mubazir. Bahkan, dengan sengaja penyair melakukan pelanggaran terhadap kaidah bahasa tertentu (lisentia poetica) untuk mengonsentrasikan puisinya pada satu permasalahan atau satu kesan.
  2. Proses Intensifikasi
    Proses intensifikasi adalah pengungkapan satu permasalahan secara mendalam, mendasar, dan substansial. Semua komponen yang ada dalam puisi saling menunjang dalam pengungkapan tersebut. Semua permasalahan diungkap secara intens dan mendalam sebagai hasil dari suatu perenungan atau kontemplasi.
  3. Proses Pengimajian
    Imaji berarti juga citra. Jadi, pengimajian disebut juga pencitraan. pencitraan berarti pembentukan gambaran tentang sesuatu di dalam pikiran. sebuah puisi mencerminkan adanya proses pengimajian. Artinya semua komponen puisi mulai dari rima, ritma, larik, dan pilihan kata berfungsi untuk membangun suatu imaji atau gambaran tertentu yang terbentuk dalam pikiran pembaca. Penyair membentuk membentuk imaji dengan menggunakan kata konkret dan khas, majas dan idiom, serta gaya bahasa tertentu.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel