Catatan Skripsiku: Beli Buku Online
Monday, March 23, 2015
Edit
Akhirnya dengan kerja kerasku, proposal skripsi bisa kelar. Setelah proposal dijilid rapi, lalu aku kumpulkan di ruangan dosen pertama. Kebetulan juga saat itu dosen pertamaku ada di ruangannya, jadi aku bisa langsung mengumpulkan dan mudah-mudahan bisa langsung dikoreksi.
"Ini masih harus revisi," kata dosen pembimbing pertamaku dengan nada datar.
"Revisi, Pak?" tanya aku setengah tidak percaya. Proposal yang sudah aku susun lebih dari satu bulan, aku susun dengan susah payah, masih tetap revisi. Aku sempat bertanya dalam hati, proposal skripsi seperti apa sih yang bapak dosen ini inginkan? Padahal aku rasa semua sudah sangat rapi dan komplit. Aku juga sempat berpikiran negatif, ah jangan-jangan dosen pertamaku ini sedang mengerjaiku. Namun pikiran buruk itu cepat-cepat aku hilangkan dari kepalaku.
"Iya, bagian latar belakang kamu ini masih terlalu sedikit. Kamu kan mau meneliti tentang feodalisme priyayi Jawa, nah di latar belakang kamu yang Bapak baca belum begitu pas. Kamu harus cari lagi buku-buku referensi tentang feodlisme priyayi Jawa, bisa kamu cari di buku-buku sejarah." jawab dosen pembimbing pertamaku.
Agak susah juga mencari buku tentang sejarah, apalagi tentang feodlisme priyayi Jawa. Mencari buku referensi tentang sejarah seperti ini bagaikan mencari mutiara di dalam lautan yang dalam, butuh perjuangan.
Aku hanya bisa duduk terpaku di depan leptop sambil menghisap satu batang djarum super dalam-dalam, berharap ada suatu pencerahan yang akan membuka mataku. Namun,sampai rokok itu habis aku belum menemukan suatu ide untuk mencari referensi tentang feodalisme priyayi Jawa. Layar monitor leptop ini hanya terus memandangku lesu tak berdaya, pikiranku kacau dan aku mulai frustasi. Aku rebahkan sedikit badanku di kasur busa sambil menatap langit-langit kamar kostku, tiba-tiba aku berpikir, "kenapa tidak mencoba cari buku lewat online?"
Aku langsung bangun dari tidurku, cepat-cepat aku koneksikan leptop ini ke internet dengan sebuah modem kecilku ini. Aku mulai browsing mencari website yang menjual buku-buku sejarah. Hampir sekitar setengah jam aku browsing sana-sini, dan aku menemukan sebuah website yang menjual buku-buku bekas. Setelah beberapa menit aku lihat buku-buku yang dijual lewat katalog di website itu, akhirnya aku menemukan sebuah buku yang mungkin bisa menambah referensi tentang feodalisme priyayi Jawa. Aku menemukan buku yang berjudul "Sekitar Feodalisme di Indonesia" karya Subagya. langsung saja aku sms nomor yang ada di website tersebut.
Sambil menunggu sms balasan dari penjual buku online itu, aku tetap melanjutkan pencarianku di dunia maya. Satu jam kemudian, handphonku berbunyi. Ternyata itu adalah sms balasan dari penjual buku online. Setelah deal, kami pun membuat janji untuk ketemuan di suatu tempat atau dalam dunia jual beli online biasa disebut COD.
Sehabis sholat ashar, aku langsung menuju ke tempat yang sudah di tentukan oleh si penjual buku online itu. Kita ketemu di dareah Bantul, Yogyakarta. Walaupun agak jauh dari kostku, tapi hal itu tidak jadi masalah karena hal seperti ini pasti akan dialami oleh semua mahasiswa yang tengah menghadapi skripsi. Aku parkir motorku di pinggir jalan sambil tingak-tinguk ke kanan dan ke kiri menunggu si penjual online datang. Tiba-tiba saja handphonku berbunyi, ada pesan masuk.
"Maaf gan, saya baru pulang kerja. 30 menit lagi saya sampai," begitu isi sms yang aku terima. Sambil menunggu aku nyalakan lagi sebatang djarum super. Skripsi ini benar-benar membuatku menjadi seorang pecandu rokok, lagi.
30 sudah sudah berlalu sejak sms dari penjual buku online itu masuk ke handponeku ini, namun belum juga ada tanda-tanda dia datang. Sampai tiba-tiba saat aku mulai mengantuk, ada yang menyapaku dari belakang.
"Mas yang mau beli buku saya ya? Maaf ya mas lama nunggu, tadi macet di jalan. Ini bukunya mas di lihat-lihat dulu," kata seorang laki-laki berbadan tegap dengan logat Jogjanya yang khas sembari mengulurkan sebuah tas plastik hitam berisi buku.
Ini dia yang aku tunggu-tunggu dari tadi, "Iya mas nggak papa," jawab aku basa basi sambil menerima buku yang dibungkus plastik hitam tadi.
Setelah puas melihat buku, lalu aku bayar buku itu. Aku keluarkan 1 lembar uang Rp. 50.000 dan 1 lembar uang Rp.10.000 dari dalam dompet. Pada saat itu konsisi keuanganku dalam masa sulit, kebetulan saat itu akhir bulan. Jadi buat anak-anak kost sepertiku pasti sedang ngirit-ngiritnya karena uang jajan yang makin menipis. Setelah beli buku itu, besoknya aku puasa.
Mudah-mudahan perjuanganku kini tidak sia-sia. Malamnya setelah aku makan, aku kembali ke meja kerjaku. Sebuah meja kecil dari kayu yang selalu aku gunakan untuk tempat menaruh leptop dan sampah kertas hasil nge-print yang gagal. Aku kerjakan revisi ini dengan harapan bisa cepat-cepat di ACC, semoga.
"Ini masih harus revisi," kata dosen pembimbing pertamaku dengan nada datar.
"Revisi, Pak?" tanya aku setengah tidak percaya. Proposal yang sudah aku susun lebih dari satu bulan, aku susun dengan susah payah, masih tetap revisi. Aku sempat bertanya dalam hati, proposal skripsi seperti apa sih yang bapak dosen ini inginkan? Padahal aku rasa semua sudah sangat rapi dan komplit. Aku juga sempat berpikiran negatif, ah jangan-jangan dosen pertamaku ini sedang mengerjaiku. Namun pikiran buruk itu cepat-cepat aku hilangkan dari kepalaku.
"Iya, bagian latar belakang kamu ini masih terlalu sedikit. Kamu kan mau meneliti tentang feodalisme priyayi Jawa, nah di latar belakang kamu yang Bapak baca belum begitu pas. Kamu harus cari lagi buku-buku referensi tentang feodlisme priyayi Jawa, bisa kamu cari di buku-buku sejarah." jawab dosen pembimbing pertamaku.
Agak susah juga mencari buku tentang sejarah, apalagi tentang feodlisme priyayi Jawa. Mencari buku referensi tentang sejarah seperti ini bagaikan mencari mutiara di dalam lautan yang dalam, butuh perjuangan.
Aku hanya bisa duduk terpaku di depan leptop sambil menghisap satu batang djarum super dalam-dalam, berharap ada suatu pencerahan yang akan membuka mataku. Namun,sampai rokok itu habis aku belum menemukan suatu ide untuk mencari referensi tentang feodalisme priyayi Jawa. Layar monitor leptop ini hanya terus memandangku lesu tak berdaya, pikiranku kacau dan aku mulai frustasi. Aku rebahkan sedikit badanku di kasur busa sambil menatap langit-langit kamar kostku, tiba-tiba aku berpikir, "kenapa tidak mencoba cari buku lewat online?"
Aku langsung bangun dari tidurku, cepat-cepat aku koneksikan leptop ini ke internet dengan sebuah modem kecilku ini. Aku mulai browsing mencari website yang menjual buku-buku sejarah. Hampir sekitar setengah jam aku browsing sana-sini, dan aku menemukan sebuah website yang menjual buku-buku bekas. Setelah beberapa menit aku lihat buku-buku yang dijual lewat katalog di website itu, akhirnya aku menemukan sebuah buku yang mungkin bisa menambah referensi tentang feodalisme priyayi Jawa. Aku menemukan buku yang berjudul "Sekitar Feodalisme di Indonesia" karya Subagya. langsung saja aku sms nomor yang ada di website tersebut.
Sambil menunggu sms balasan dari penjual buku online itu, aku tetap melanjutkan pencarianku di dunia maya. Satu jam kemudian, handphonku berbunyi. Ternyata itu adalah sms balasan dari penjual buku online. Setelah deal, kami pun membuat janji untuk ketemuan di suatu tempat atau dalam dunia jual beli online biasa disebut COD.
Sehabis sholat ashar, aku langsung menuju ke tempat yang sudah di tentukan oleh si penjual buku online itu. Kita ketemu di dareah Bantul, Yogyakarta. Walaupun agak jauh dari kostku, tapi hal itu tidak jadi masalah karena hal seperti ini pasti akan dialami oleh semua mahasiswa yang tengah menghadapi skripsi. Aku parkir motorku di pinggir jalan sambil tingak-tinguk ke kanan dan ke kiri menunggu si penjual online datang. Tiba-tiba saja handphonku berbunyi, ada pesan masuk.
"Maaf gan, saya baru pulang kerja. 30 menit lagi saya sampai," begitu isi sms yang aku terima. Sambil menunggu aku nyalakan lagi sebatang djarum super. Skripsi ini benar-benar membuatku menjadi seorang pecandu rokok, lagi.
30 sudah sudah berlalu sejak sms dari penjual buku online itu masuk ke handponeku ini, namun belum juga ada tanda-tanda dia datang. Sampai tiba-tiba saat aku mulai mengantuk, ada yang menyapaku dari belakang.
"Mas yang mau beli buku saya ya? Maaf ya mas lama nunggu, tadi macet di jalan. Ini bukunya mas di lihat-lihat dulu," kata seorang laki-laki berbadan tegap dengan logat Jogjanya yang khas sembari mengulurkan sebuah tas plastik hitam berisi buku.
Ini dia yang aku tunggu-tunggu dari tadi, "Iya mas nggak papa," jawab aku basa basi sambil menerima buku yang dibungkus plastik hitam tadi.
Setelah puas melihat buku, lalu aku bayar buku itu. Aku keluarkan 1 lembar uang Rp. 50.000 dan 1 lembar uang Rp.10.000 dari dalam dompet. Pada saat itu konsisi keuanganku dalam masa sulit, kebetulan saat itu akhir bulan. Jadi buat anak-anak kost sepertiku pasti sedang ngirit-ngiritnya karena uang jajan yang makin menipis. Setelah beli buku itu, besoknya aku puasa.
Mudah-mudahan perjuanganku kini tidak sia-sia. Malamnya setelah aku makan, aku kembali ke meja kerjaku. Sebuah meja kecil dari kayu yang selalu aku gunakan untuk tempat menaruh leptop dan sampah kertas hasil nge-print yang gagal. Aku kerjakan revisi ini dengan harapan bisa cepat-cepat di ACC, semoga.