Catatan Skripsiku: Pelajaran Berharga
Monday, March 23, 2015
Edit
Mengerjakan skripsi dibarengi dengan mengulang mata kuliah ternyata susah juga. Pikiran tidak bisa fokus ke semua bidang. Saat aku sedang sibuk mengerjakan skripsi, tiba-tiba banyak tugas kuliah yang menumpuk dan harus aku selesaikan. Akhirnya aku mengalami kejenuhan yang luar biasa saat itu. belum lagi ditambah masalah-masalah keci dari luar, membuat aku makin lama berkutat di dunia perkuliahan ini.
Dengan langkah yang berat, aku kerjakan skripsi ini lembar demi lembar, dibarengi dengan mengerjakan beberapa tugas mata kuliah. Susah memang, namun aku percaya untuk mendapatkan sebuah mutiara yang bagus, kita harus menyelam sampai ke dalam lautan yang paling dalam. Sampai akhirnya proposal yang telah revisi kemarin, sudah siap untuk dikonsultasikan ke pembimbing pertamaku kembali.
Rencana sudah dibuat, kini saatny aku kembali menemui dosen pembimbing pertamaku. Seperti biasa, aku masuk ke dalam ruangan dosen pembimbing pertama dengan sopan. belum sepat dipersilahkan duduk, dosen pembimbingku berkata, "Wahyu, ini ada surat tolong kamu antarkan dulu ke Fakultas Ekonomi, skripsinya ditinggal dulunanti saya koreksi."
"Siap pak," dengan semangat aku mengiyakan perintah dari dosen pembimbingku itu.
Setengah jam sudah berlalu, setelah aku mengantarkan surat ke Fakultas Ekonomi, aku kembali lagi ke ruangan dosen. dengan langkah penuh harap aku masuk ke ruangan dosen pembimbingku itu. Aku lihat wajahnya yang serius itu nampak seram ketika beliau sibuk membolak-balik lembar demi lembar proposal skripsiku. Aku lihat ada banyak sekali coretan di dalamnya.
"Waduh, ini pasti revisi lagi," gumamku dalam hati.
Setelah puas, dosen pembimbingku lalu berkata, "Proposalmu ini sudah mendekati ACC, namun ada beberapa kesalahan-kesalahan yang seharusnya tidak perlu. Kesalahan-kesalahan penulisan di proposal kamu ini banyak skeali, banyak juga kata-kata yang salah. Kamu revisi lagi ya?"
Aku hanya bisa terdiam dan tersenyum sambil mengiyakan. Ini pelajaran berharga bagiku, mata dosen pembimbingku ini begitu jeli melihat kesalahan-kesalahan yang terdapat di proposal skripsiku ini. Aku harus lebih cermat lagi dalam mengetik, jangan sampai kejadian yang tidak perlu ini terulang kembali. Mungkin karenat terlalu dikejar waktu aku jadi salah-salah dalam mengetik, mungkin juga aku sudah lelah. Entah sudah berapa kali aku revisi, padahal ini baru proposal.
Sekitar 1 minggu setelahnya, aku kembali lagi bimbingan. Namun kali ini aku yakin semua kesalahan-kesalahan yang tidak perlu seperti sebelumnya tidak akan terlulang. Dengan langkah penuh semangat aku masuk ke dalam kantor dan selanjutnya masuk ke dalam ruangan dosen pembimbing pertama. Belum lagi masuk ke dalam ruangan dosen, aku bertemu dengan dosen pembimbing pertamaku. beliau sepertinya akan masuk ke kelas. Langsung saja aku kejar dan aku berkata, "Maaf Pak. Saya mau bimbingan untuk proposal yang revisi kemarin,"
"Minggu ini saya tidak bisa menerima bimbingan, karena minggu ini kampus sedang UTS dan bapak sedang fokus untuk pembuatasn soal ujian," jawab dosen pembimbing pertamaku.
Kecewa juga sih, aku harus menunggu sampai kira-kira satu minggu lebih baru bisa bimbingan lagi. Sempat aku berfikir untuk bimbingan di rumah beliau, namun hati ini masih ragu. Lagipula aku tidak tahu rumah beliau.
Akhirnya proposal skripsi ini nganggur selama kurang lebih satu minggu ke depan. Rugi memang, namun bagaimana lagi, tiap dosen mempunyai kebijakan masing-masing dan aku tidak mungkin memprotes. Bisa-bisa nanti aku dimusuhi dosen, karena penting bagi semua mahasiswa yang sedang mengerjakan skripsi untuk menjaga hubungan yang baik dengan dosen pembimbing.
Dengan langkah yang berat, aku kerjakan skripsi ini lembar demi lembar, dibarengi dengan mengerjakan beberapa tugas mata kuliah. Susah memang, namun aku percaya untuk mendapatkan sebuah mutiara yang bagus, kita harus menyelam sampai ke dalam lautan yang paling dalam. Sampai akhirnya proposal yang telah revisi kemarin, sudah siap untuk dikonsultasikan ke pembimbing pertamaku kembali.
Rencana sudah dibuat, kini saatny aku kembali menemui dosen pembimbing pertamaku. Seperti biasa, aku masuk ke dalam ruangan dosen pembimbing pertama dengan sopan. belum sepat dipersilahkan duduk, dosen pembimbingku berkata, "Wahyu, ini ada surat tolong kamu antarkan dulu ke Fakultas Ekonomi, skripsinya ditinggal dulunanti saya koreksi."
"Siap pak," dengan semangat aku mengiyakan perintah dari dosen pembimbingku itu.
Setengah jam sudah berlalu, setelah aku mengantarkan surat ke Fakultas Ekonomi, aku kembali lagi ke ruangan dosen. dengan langkah penuh harap aku masuk ke ruangan dosen pembimbingku itu. Aku lihat wajahnya yang serius itu nampak seram ketika beliau sibuk membolak-balik lembar demi lembar proposal skripsiku. Aku lihat ada banyak sekali coretan di dalamnya.
"Waduh, ini pasti revisi lagi," gumamku dalam hati.
Setelah puas, dosen pembimbingku lalu berkata, "Proposalmu ini sudah mendekati ACC, namun ada beberapa kesalahan-kesalahan yang seharusnya tidak perlu. Kesalahan-kesalahan penulisan di proposal kamu ini banyak skeali, banyak juga kata-kata yang salah. Kamu revisi lagi ya?"
Aku hanya bisa terdiam dan tersenyum sambil mengiyakan. Ini pelajaran berharga bagiku, mata dosen pembimbingku ini begitu jeli melihat kesalahan-kesalahan yang terdapat di proposal skripsiku ini. Aku harus lebih cermat lagi dalam mengetik, jangan sampai kejadian yang tidak perlu ini terulang kembali. Mungkin karenat terlalu dikejar waktu aku jadi salah-salah dalam mengetik, mungkin juga aku sudah lelah. Entah sudah berapa kali aku revisi, padahal ini baru proposal.
Sekitar 1 minggu setelahnya, aku kembali lagi bimbingan. Namun kali ini aku yakin semua kesalahan-kesalahan yang tidak perlu seperti sebelumnya tidak akan terlulang. Dengan langkah penuh semangat aku masuk ke dalam kantor dan selanjutnya masuk ke dalam ruangan dosen pembimbing pertama. Belum lagi masuk ke dalam ruangan dosen, aku bertemu dengan dosen pembimbing pertamaku. beliau sepertinya akan masuk ke kelas. Langsung saja aku kejar dan aku berkata, "Maaf Pak. Saya mau bimbingan untuk proposal yang revisi kemarin,"
"Minggu ini saya tidak bisa menerima bimbingan, karena minggu ini kampus sedang UTS dan bapak sedang fokus untuk pembuatasn soal ujian," jawab dosen pembimbing pertamaku.
Kecewa juga sih, aku harus menunggu sampai kira-kira satu minggu lebih baru bisa bimbingan lagi. Sempat aku berfikir untuk bimbingan di rumah beliau, namun hati ini masih ragu. Lagipula aku tidak tahu rumah beliau.
Akhirnya proposal skripsi ini nganggur selama kurang lebih satu minggu ke depan. Rugi memang, namun bagaimana lagi, tiap dosen mempunyai kebijakan masing-masing dan aku tidak mungkin memprotes. Bisa-bisa nanti aku dimusuhi dosen, karena penting bagi semua mahasiswa yang sedang mengerjakan skripsi untuk menjaga hubungan yang baik dengan dosen pembimbing.