Pengalaman Mengikuti Seleksi SM-3T

Tak terasa sudah lama saya tidak update blog ini. Akhirnya di bulan Ramadhan ini saya bisa kembali update postngan lagi. Sebelumnya saya mengucapkan selamat menunaikan ibadah puasa bagi yang menjalankannya. Pada postingan kali ini saya akan menceritakan pengalaman tentang proses seleksi SM-3T yang saya ikuti beberapa waktu yang lalu. Sebelumnya saya juga pernah posting tentang cara pendaftaran SM-3T. Apa itu SM-3T? SM-3T adalah SM-3T adalah suatu program dari pemerintah dimana nanti para pesertanya akan dikirim untuk mengajar di daerah 3T (Terdepan, terluar, dan tertinggal).

Yap, jadi SM-3T ini adalah program yang sudah lama saya impikan dari jaman masih kuliah. SM-3T saat ini sudah masuk angkatan ke-V. Bukan langkah yang mudah ketika saya mengikuti seleksi SM-3T ini. Karena banyak sekali peminat SM-3T yang mendaftar. Kebetulan saat itu saya ikut tes di LPTK UNY dan peserta awal yang daftar mencapai 2.000-an peserta. Padahal kuota yang dibutuhkan hanya 400 peserta. Berikut akan saya ceritakan perjalanan saya menuju SM-3T tahap demi tahap.

Tahap Seleksi Administrasi
 Pada tahap ini semua peserta yang ingin mengikuti SM-3T diwajibkan untuk mendaftar online di http://seleksi.dikti.go.id/. Isi semua data-data yang dibutuhkan. Pada saat mengisi data harus teliti jangan sampai salah ketik, karena itu bisa berakibat fatal.

Karena pada angkatan V membutuhkan peserta yang banyak, jadi jangka waktu pendaftarannya pun lama. Jadi pembukaan pendaftaran online dimulai dari tanggal 9 Maret dan ditutup pada tanggal 7 Juni 2015. Lalu untuk pengumuman seleksi administrasinya berselang 3 hari sesudahnya.

Alhamdulillah, pada tahap ini saya lolos administrasi dan bisa mengikuti tahap seleksi selanjutnya.

Tahap Seleksi Tes Online 
Setiap peserta yang lolos tahap administrasi selanjutnya diwajibkan untuk mengikuti tahap seleksi tes online di LPTK yang sudah dipilih. Kebetulan saya memilih LPTK UNY karena jarak dari rumah saya dekat. Pada tahap ini peserta yang berhasil bertahan ada sekitar 1.200-an. Tes online yang diujikan menggunakan CAT mirip dengan proses penerimaan CPNS beberapa waktu kemarin. tes yang diujikan meliputi Tes Potensi Akademik, Tes Kemampuan Dasar (Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris), dan Tes Bidang Studi. Pada tahap ini semua perjuangan dipertaruhkan. Siapa yang sudah mempersiapkan diri secara matang, pasti bisa melewati tapan ini.

Saya sendiri sudah lama mempersiapkan untuk tes online. 2 bulan sebelum tes online, saya sudah mulai belajar soal-soal TPA, TKD, dan Tes bidang Studi saya. Belajar dan persiapan yang matang adalah kunci sukses untuk melewati tahapan tes online ini, tentunya disertai dengan doa.

Saya sempat kesulitan ketika mengerjakan soal TPA karena apa yang saya pelajari sebelumnya ternyata tidak banyak yang keluar. Selain itu, khusus untuk TPA waktu pengerjaannya juga tergolong sangat singkat untuk saya. Untuk TPA hanya diberi waktu 45 menit, TKD 90 menit, dan Tes bidang 120 menit. Alhasil dari 50 soal hanya terjawab sekitar 30 soal. Tapi tidak masalah, karena di tahap tes online ini penskorannya juga unik. Untuk jawaban benar akan diberi skor 4 dan jika salah akan diberi skor -1. Jadi, pintar-pintarlah kita untuk mengatur strategi saat mengerjakan tes online ini.

Pada tanggal 27 Juni 2015 akhirnya hasil dari tes online mulai diumumkan di akun masing-masing. Sempet dag-dig-dug jantung saya saat saya login dan membuka pengumuman. Alhamdulillah, saya berhasil melewati tahap ini dan mendapat undangan tes wawancara.

Tahap Seleksi Wawancara
 Pada tanggal 3 Juli 2015 akhirnya saya mengikuti tes wawancara. Pada tahap ini peserta yang berhasil lolos ada sekitar 700-an. Pada tahap ini, semua peserta akan melewati 3 sesi, yaitu sesi tes kesehatan, lalu dilanjutkan wawancara, dan yang terakhir adalah verifikasi berkas. Semua kegiatan itu dimulai pada pukul 07.30 WIB sampai selesai.

Pada tahap tes kesehatan, saya hanya dicek tensi, berat badan, dan tinggi badan saja dan diberi beberapa pertanyaan seperti "Anda mempunyai riwayat penyakit apa?", "Apakah anda mempunyai alergi makanan?" ( Tiap peserta beda-beda pertanyaan)

Setelah itu dilanjut dengan sesi wawancara dan ini adalah intinya. Saat sesi wawancara para peserta akan dikelompokkan dan duduk berjejeran dan tiap kelompok terdiri dari 10 peserta. Pewawancara ada dua orang duduk menghadap ke arah peserta. Wawancara diawali dengan pemutaran film dokumentasi SM-3T dengan durasi sekitar 10 menit (Baru 5 menit saya udah nangis bombay, terharu gan gan :p). Lalu tiap peserta diberi selembar kertas berisi beberapa pertanyaan-pertanyaan seputar SM-3T. Pertanyaan yang saya ingat pada saat itu adalah "Apa yang Anda ketahui tentang SM-3T?", "Kendala apa saja yang akan kalian hadapi jika diterjunkan di daerah 3T?", "Kendala apa yang paling berat?", "Apa yang kalian persiapkan untuk mengikuti SM-3T?". Sebenarnya ada beberapa pertanyaan lagi, namun saya lupa. Tapi intinya pertanyaannya seputar itu saja.

 Setelah soal-soal tadi dikumpulkan, sekarang giliran pewawancara akan mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada para peserta. Pewawancara akan melemparkan pertanyaan pada para peserta dan akan dijawab secara acak oleh peserta. Jadi pewawancara tidak akan menunjuk siapa yang akan menjawab, melainkan pesertalah yang menunjuk dirinya sendiri untuk menjawab tiap pertanyaan pewawancara (Tiap kelompok beda-beda teknik wawancaranya). Pada saat itu saya tidak menjawab 2 pertanyaan dari pewawancara karena grogi dan kebetulan saya juga kurang pinter merangkai kata-kata secara lisan hingga tercipa rangkaian jawaban yang bagus dan membuat pewawancara terkesan. Saya hanya menjawab dengan jujur dan apa adanya saja. 

Setelah sesi wawancara yang melelahkan itu, kini tiba saat verifikasi berkas. Hampir tidak ada halangan yang berarti ketika verifikasi berkas. Karena kita hanya disuruh antre, lalu panitia akan meneliti berkas-berkas yang kita bawa apakah lengkap atau kurang. Namun, konon sesi ini adalah yang paling menentukan. Kalau ada berkas yang kurang maka peserta akan gurur (itu yang saya dapat dari cerita teman-teman baik secara langsung maupun lewat media sosial). Namun yang pasti, hanya panitialah yang leboih tahu soal penilaian seleksi SM-3T ini.

Pada tanggal 12 Juli 2015 kemarin, akhirnya hasil dari seleksi wawancara keluar. Sebelumnya, saya sudah sempat pesimis karena pada saat wawancara saya sangat tidak puas dengan performa saya. Saya hanya bisa berdoa semoga apa yang sudah saya lakukan selama ini tidak sia-sia dan membuahkan hasil. Pada saat itu, sekitar pukul 12.30 WIB saya membuka login dan membuka pengumuman online. Alhamudillah banget, saya lolos SM-3T untuk angkatan V tahun 2015 ini. Akhirnya semua perjuangan saya tidak sia-sia. Impian saya semenjak jaman kuliah sebentar lagi akan jadi kenyataan, mengajar di daerah pedalaman dan mengamalkan ilmu yang sudah saya peroleh ketika masih duduk di bangku sekolah dan kuliah.

Saat ini, saya sedang menunggu untuk tahap prakondisi. Kalau semua lancar, tahap prakonsisi akan dimulai pada tanggal 3 Agusutus s/d 17 Agusutus sebelum diberangkatkan ke dareah 3T. Hanya ini dulu yang Saya ceritakan, jika ada waktu saya juga akan menceritakan pengalaman-pengalaman saya ketika mengikuti kegiatan prakondisi.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel