14 hari Menginap di AAU Yogyakarta


Alhamdulillhah, akhirnya tahap prakondisi SM-3T angkatan V tahun 2015 baru saja berakhir. Ada banyak sekali kisah yang menarik, pengalaman-pengalaman seru yang mengesankan, dan tentunya juga teman baru. Pada postingan yang lalu saya sempat menulis tentang tahap-tahap ketika saya menjalani tes seleksi SM-3T dari awal sampai akhir, nah pada postingan kali ini saya akan menceritakan pengalaman saya ketika kegiatan prakondisi SM-3T angkatan V tahun 2015.

Penjemputan
Sebelum prakondisi, kami semua peserta SM-3T dikumpulkan dalam satu gedung untu diberikan arahan dan sedikit gambaran tentang daerah sasaran 3T. Kegiatan saat itu dimulai pukul 07.30 WIB. Saya berangkat dari kost menuju gedung rektorat UNY, karena kebetulan saya ikut di LPTK UNY. Saya berangkat membawa 1 tas gendog penuh sambil menenteng  ember.
Hawa sejuk Kota Jogja pagi itu membuatku bersemangat untuk mengikuti kegiatan prakondisi ini. Akhirnya saya sampai di pelataran rektorat UNY. Saya lihat banyak peserta yang sudah datang dengan segala macam barang bawaannya.

Setelah registrasi, kami semua diberi buku panduan SM-3T dan disuruh untuk masuk ruangan besar d lantai 2 untuk acara pembukaan dan sedikit gambaran tentang SM-3T tahun 2015 ini dan dilanjutkan dengan pembagian tas, jaket, dan sepatu.
Sekitar pukul 14.00 WIB kami sudah dijemput oleh pihak dari AAU Yogyakarta. Jadi, kami semua akan mengikuti kegiatan prakondisi di markas Akademi Angkatan Udara Yogyakarta. Penjemputan diakukan dengan cepat. Kami semua berbaris rapi dan masuk ke bus milik AAU.
Perjalanan menaiki bus AAU adalah pengalaman pertam saya, ada sedikit rasa bangga pada diri saya ketika ada di dalam bus itu. Tidak sampai 15 menit, akhirnya saya sampai AAU Yogyakarta dengan selamat tanpa hambatan sedikitpun, dan pastinya tidak terkena macet.

Setelah turun dari bus, kami semua berbaris menurut dareah tujuan masing-masing. Kami dibagi menjadi tiga kelomok besar, dan masing-masing kelompok besar itu dibagi lagi menjadi 3 kelompok kecil. Setelah pembagian selesai kami semua digiring menuju mes yang sudah disediakan, tentunya putra dan putri di pisah.

Kegiatan di AAU
Ini adalah pengalaman pertama saya berada di AAU, mungkin juga pengalaman pertama seluruh peserta SM-3T. Setelah pembagian kamar selesai, untuk bagian putra kami semua disuruh mengantri untuk kegiatan pemotongan rambut. Jadi rambut  kami akan dipotong seperti para taruna yang ada di AAU ini.
Pada intinya kami benar-benar dididik secara militer di tempat ini, walaupun kata instruktur dan pelatih AAU hanya 5% saja. Hidup secara militer itu harus disiplin, harus kuat, dan tidak boleh cengeng. Setiap kegiatan di sini harus diawali dengan laporan. Mulai dari makan, kegiatan kelas, sampai dengan ijin ke toilet kami semua diwajibkan untuk laporan terlebih dahulu. Banyak dari kami yang kaget diawal kegiatan karena belum terbiasa dengan pola kegiatan militer yang disiplin, termasuk juga saya.

Kegiatan di AAU dimulai pada pukul 04.00 WIB. Kami semua bangun pagi, merapikan kamar, mandi kalau yang sempat, dan diakhiri dengan sholat subuh. Setelah selesai, laul kami semua berbaris menuju tempat makan untuk melaksanakan makan pagi. Kami makan tidak menggunakan piring, tapi menggunakan ompreng dengan porsi nasi yang banyak ditemani dengan lauk tahu/tempe, kerupuk, ayam/telur/ikan, teh manis/teh tawar, dan diakhiri dengan siraman kuah sup. Sungguh makanan yang nikmat, buktinya saya selalu habis dan melahap ompreng demi ompreng selama 14 hari di sana. Kami hanya diberikan waktu sekitar 10 menit untuk menghabiskan makanan. Kalau ada satu orang yang tidak habis maka kami semua akan kena hukuman.

Awalnya, banyak dari peserta putri yang tidak kuat untuk mengabiskan nasi ompreng itu. Namun semua bisa terkendali ketika memasuki hari ke-2 tahap prakondisi. Lalu kegiatan dilanjutkan dengan apel pagi dan setelah selesai lalu kami berbaris menuju gedung untuk kegiatan materi sampai pukul 21.00 WIB dan ditutup dengan apel malam. Kurang lebih satu minggu kami disibukkan dengan kegiatan materi. Kami diberikan penjelasan-penjelasan mulai dari RPP dan semua perangkat pembelajaran sampai dengan gambaran tentang daerah 3T yang akan kami tempati nantinya.

Banyak dari kami yang mengantuk bahkan ada yang tidur di dalam kelas pada saat materi tengah berlangsung, bahkan saya juga sering tertidur karena memang kegiatan di sana sangat menguras tenaga dan satu-satunya waktu yang bisa digunakan untuk istirahat sejenak adalah pada saat sesi materi (jangan dicontoh).

Setelah kurang lebih satu minggu diisi oleh materi yang padat, kegiatan para peserta SM-3T selanjutnya lebih ke arah fisik. Kami semua dilatih untuk kegiatan survival, pramuka, dan latihan upacara sipil serta PBB.
Kegiatan survival adalah salah satu kegiatan yang mungkin tidak akan saya lupakan pada saat prakondisi di AAU. Yap, kami semua dibagi ke dalam 2 kelompok besar putra dan putri. Untuk putra ada 14 kelompok dan ntu yang putri saya kurang tahu karena kegiatannya dipisah.

 Kegiatan survival dawali dengan kegiatan melacak titik sasaran menggunakan kompas, kalau di pramuka mungkin mirip dengan mencari jejak. Setelah lokasi sudah ditemukan, lalu kami semua dibawa ke atas bukit dan disuruh untuk membuat tenda menggunakan mantol dan tali. Setelah semua beres, tiap kelompok diharuskan untuk mengolah ular untuk dijadikan makanan. Jadi kami semua bekerjasama untuk membunuh ular tersebut dengan cara disembelih dengan teknik yang sudah diajarkan oleh instruktur, lalu dibersihkan dan kemudian dijadikan sate, yap sate ular. Rasanya lumayan gurih dan ini adalah pengalaman pertama saya.
Kegiatan survival lainnya adalah penyebrangan basah, penyebrangan kering, dan rafling. Pada penyebrangan basah kita disuruh untuk menyebrangi sungai berkedalaman sekitar 2 meter hanya dengan seutas tali yang diikatkan bersebrangan di sisi sungai yang membentuk seperti jembatan tali. Tidak ada pelampung, kami hanya menggunakan tali yang diikatkan di pinggang dan dicantelkan ke tali besar yang berfungsi sebagai jembatan. Untuk anak-anak mapala pasti tahu teknik ini. Lalu dilanjutkan dengan penyebrangan kering, untuk penyebrangan kering tidak ada hambatan yang berarti. Untuk kegiatan rafling juga adalah pengalaman pertama saya. Kami semua dsuruh untuk menuruni dinding setinggi 13 meter. Ini adalah salah satu kegiatan yang paling menantang pada saat prakondisi karena saya takut ketinggian. Namun semua akhirnya berjalan dengan lancar karena instruktur di AAU ini memang begitu profesional dan mampu mengajarkan semua teknik dengan bagus.

Kegiatan penutup
Malam itu adalah malam terakhir kami berada di AAU Yogyakarta. Sedih sekali rasanya meninggalkan tempat ini. Selama 14 hari kami semua dididik dan digembleng, akhirnya malam perpisahan pun datang.
Malam perpisahan itu diawali dengan sambutan-sambutan dari pejabat-pejabat baik dari AAU maupun dari UNY serta sambutan dari perwakilan SM-3T angkatan V tahun 2015 UNY. Acara dilanjutkan dengan pemutaran film pendek kegiatan selama kami prakondisi di AAU dan dilanjutkan dengan makan-makan.
Kegiatan malam itu ditutup dengan pentas seni seluruh peserta SM-3T yang dibagi per-penempatan. Ada yang mengisi acara dengan menari, paduan suara, menyanyi, dan ada juga yang stand up comedy. Sungguh acara yang mengesankan dan tak akan terlupakan. Banyak dari kami juga yang berfoto dengan pelatih dan instruktur di AAU.

Malam itu begitu indah, kegiatan malam itu saya ahiri dengan tidur di atas barak di mes putra. Saya tertidur dengan mimpi-mimpi yang indah dan perjuangan baru akan di mulai keesokan harinya. Mimpi saya untuk mengajar di daerah 3T sebentar lagi akan terwujud. Salam maju bersama mencerdaskan indonesia. SM-3T number one, best of the best, yes SM-3T mantap!!

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel