14 hari Menginap di AAU Yogyakarta
Wednesday, August 19, 2015
Edit
Alhamdulillhah, akhirnya tahap prakondisi SM-3T angkatan V
tahun 2015 baru saja berakhir. Ada banyak sekali kisah yang menarik,
pengalaman-pengalaman seru yang mengesankan, dan tentunya juga teman baru. Pada
postingan yang lalu saya sempat menulis tentang tahap-tahap ketika saya
menjalani tes seleksi SM-3T dari awal sampai akhir, nah pada postingan kali ini
saya akan menceritakan pengalaman saya ketika kegiatan prakondisi SM-3T
angkatan V tahun 2015.
Penjemputan
Sebelum prakondisi, kami semua peserta SM-3T dikumpulkan
dalam satu gedung untu diberikan arahan dan sedikit gambaran tentang daerah
sasaran 3T. Kegiatan saat itu dimulai pukul 07.30 WIB. Saya berangkat dari kost
menuju gedung rektorat UNY, karena kebetulan saya ikut di LPTK UNY. Saya
berangkat membawa 1 tas gendog penuh sambil menenteng ember.
Hawa sejuk Kota Jogja pagi itu membuatku bersemangat untuk
mengikuti kegiatan prakondisi ini. Akhirnya saya sampai di pelataran rektorat
UNY. Saya lihat banyak peserta yang sudah datang dengan segala macam barang
bawaannya.
Setelah registrasi, kami semua diberi buku panduan SM-3T dan
disuruh untuk masuk ruangan besar d lantai 2 untuk acara pembukaan dan sedikit
gambaran tentang SM-3T tahun 2015 ini dan dilanjutkan dengan pembagian tas,
jaket, dan sepatu.
Sekitar pukul 14.00 WIB kami sudah dijemput oleh pihak dari
AAU Yogyakarta. Jadi, kami semua akan mengikuti kegiatan prakondisi di markas
Akademi Angkatan Udara Yogyakarta. Penjemputan diakukan dengan cepat. Kami
semua berbaris rapi dan masuk ke bus milik AAU.
Perjalanan menaiki bus AAU adalah pengalaman pertam saya,
ada sedikit rasa bangga pada diri saya ketika ada di dalam bus itu. Tidak
sampai 15 menit, akhirnya saya sampai AAU Yogyakarta dengan selamat tanpa
hambatan sedikitpun, dan pastinya tidak terkena macet.
Setelah turun dari bus, kami semua berbaris menurut dareah
tujuan masing-masing. Kami dibagi menjadi tiga kelomok besar, dan masing-masing
kelompok besar itu dibagi lagi menjadi 3 kelompok kecil. Setelah pembagian
selesai kami semua digiring menuju mes yang sudah disediakan, tentunya putra
dan putri di pisah.
Kegiatan di AAU
Ini adalah pengalaman pertama saya berada di AAU, mungkin
juga pengalaman pertama seluruh peserta SM-3T. Setelah pembagian kamar selesai,
untuk bagian putra kami semua disuruh mengantri untuk kegiatan pemotongan
rambut. Jadi rambut kami akan dipotong
seperti para taruna yang ada di AAU ini.
Pada intinya kami benar-benar dididik secara militer di
tempat ini, walaupun kata instruktur dan pelatih AAU hanya 5% saja. Hidup
secara militer itu harus disiplin, harus kuat, dan tidak boleh cengeng. Setiap
kegiatan di sini harus diawali dengan laporan. Mulai dari makan, kegiatan
kelas, sampai dengan ijin ke toilet kami semua diwajibkan untuk laporan
terlebih dahulu. Banyak dari kami yang kaget diawal kegiatan karena belum
terbiasa dengan pola kegiatan militer yang disiplin, termasuk juga saya.
Kegiatan di AAU dimulai pada pukul 04.00 WIB. Kami semua
bangun pagi, merapikan kamar, mandi kalau yang sempat, dan diakhiri dengan
sholat subuh. Setelah selesai, laul kami semua berbaris menuju tempat makan
untuk melaksanakan makan pagi. Kami makan tidak menggunakan piring, tapi
menggunakan ompreng dengan porsi nasi yang banyak ditemani dengan lauk tahu/tempe,
kerupuk, ayam/telur/ikan, teh manis/teh tawar, dan diakhiri dengan siraman kuah
sup. Sungguh makanan yang nikmat, buktinya saya selalu habis dan melahap
ompreng demi ompreng selama 14 hari di sana. Kami hanya diberikan waktu sekitar
10 menit untuk menghabiskan makanan. Kalau ada satu orang yang tidak habis maka
kami semua akan kena hukuman.
Awalnya, banyak dari peserta putri yang tidak kuat untuk
mengabiskan nasi ompreng itu. Namun semua bisa terkendali ketika memasuki hari
ke-2 tahap prakondisi. Lalu kegiatan dilanjutkan dengan apel pagi dan setelah
selesai lalu kami berbaris menuju gedung untuk kegiatan materi sampai pukul
21.00 WIB dan ditutup dengan apel malam. Kurang lebih satu minggu kami disibukkan
dengan kegiatan materi. Kami diberikan penjelasan-penjelasan mulai dari RPP dan
semua perangkat pembelajaran sampai dengan gambaran tentang daerah 3T yang akan
kami tempati nantinya.
Banyak dari kami yang mengantuk bahkan ada yang tidur di
dalam kelas pada saat materi tengah berlangsung, bahkan saya juga sering
tertidur karena memang kegiatan di sana sangat menguras tenaga dan satu-satunya
waktu yang bisa digunakan untuk istirahat sejenak adalah pada saat sesi materi
(jangan dicontoh).
Setelah kurang lebih satu minggu diisi oleh materi yang
padat, kegiatan para peserta SM-3T selanjutnya lebih ke arah fisik. Kami semua
dilatih untuk kegiatan survival, pramuka, dan latihan upacara sipil serta PBB.
Kegiatan survival adalah salah satu kegiatan yang mungkin
tidak akan saya lupakan pada saat prakondisi di AAU. Yap, kami semua dibagi ke
dalam 2 kelompok besar putra dan putri. Untuk putra ada 14 kelompok dan ntu
yang putri saya kurang tahu karena kegiatannya dipisah.
Kegiatan survival
dawali dengan kegiatan melacak titik sasaran menggunakan kompas, kalau di
pramuka mungkin mirip dengan mencari jejak. Setelah lokasi sudah ditemukan,
lalu kami semua dibawa ke atas bukit dan disuruh untuk membuat tenda
menggunakan mantol dan tali. Setelah semua beres, tiap kelompok diharuskan
untuk mengolah ular untuk dijadikan makanan. Jadi kami semua bekerjasama untuk
membunuh ular tersebut dengan cara disembelih dengan teknik yang sudah
diajarkan oleh instruktur, lalu dibersihkan dan kemudian dijadikan sate, yap
sate ular. Rasanya lumayan gurih dan ini adalah pengalaman pertama saya.
Kegiatan survival lainnya adalah penyebrangan basah,
penyebrangan kering, dan rafling. Pada penyebrangan basah kita disuruh untuk
menyebrangi sungai berkedalaman sekitar 2 meter hanya dengan seutas tali yang
diikatkan bersebrangan di sisi sungai yang membentuk seperti jembatan tali.
Tidak ada pelampung, kami hanya menggunakan tali yang diikatkan di pinggang dan
dicantelkan ke tali besar yang berfungsi sebagai jembatan. Untuk anak-anak
mapala pasti tahu teknik ini. Lalu dilanjutkan dengan penyebrangan kering,
untuk penyebrangan kering tidak ada hambatan yang berarti. Untuk kegiatan
rafling juga adalah pengalaman pertama saya. Kami semua dsuruh untuk menuruni
dinding setinggi 13 meter. Ini adalah salah satu kegiatan yang paling menantang
pada saat prakondisi karena saya takut ketinggian. Namun semua akhirnya
berjalan dengan lancar karena instruktur di AAU ini memang begitu profesional
dan mampu mengajarkan semua teknik dengan bagus.
Kegiatan penutup
Malam itu adalah malam terakhir kami berada di AAU
Yogyakarta. Sedih sekali rasanya meninggalkan tempat ini. Selama 14 hari kami
semua dididik dan digembleng, akhirnya malam perpisahan pun datang.
Malam perpisahan itu diawali dengan sambutan-sambutan dari
pejabat-pejabat baik dari AAU maupun dari UNY serta sambutan dari perwakilan
SM-3T angkatan V tahun 2015 UNY. Acara dilanjutkan dengan pemutaran film pendek
kegiatan selama kami prakondisi di AAU dan dilanjutkan dengan makan-makan.
Kegiatan malam itu ditutup dengan pentas seni seluruh
peserta SM-3T yang dibagi per-penempatan. Ada yang mengisi acara dengan menari,
paduan suara, menyanyi, dan ada juga yang stand up comedy. Sungguh acara yang
mengesankan dan tak akan terlupakan. Banyak dari kami juga yang berfoto dengan
pelatih dan instruktur di AAU.
Malam itu begitu indah, kegiatan malam itu saya ahiri dengan
tidur di atas barak di mes putra. Saya tertidur dengan mimpi-mimpi yang indah
dan perjuangan baru akan di mulai keesokan harinya. Mimpi saya untuk mengajar
di daerah 3T sebentar lagi akan terwujud. Salam maju bersama mencerdaskan
indonesia. SM-3T number one, best of the best, yes SM-3T mantap!!