Penggunaan Huruf Tebal yang Benar

1. huruf tebal dalam cetakan dipakai untuk menuliskan judul buku, bab, bagian bab, daftar isi, daftar tabel, daftar lambang, daftar pustaka, indeks, dan lampiran.
Misalnya :
a. Judul     : HABIS GELAP TERBITLAH TERANG
b. Bab      : BAB 1 PENDAHULUAN
2. Huruf tebal tidak dipakai dalam cetakan untuk menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata, kata atau kelompok kata; untuk keperluan itu digunakan huruf miring.
Misalnya :
a. Akhiran -i tidak dipenggal pada ujung baris.
   Seharusnya : Akhiran -i tidak dipenggal pada ujung baris
b. Saya tidak mengambil bukumu
    Seharusnya : Saya tidak mengambil bukumu.
3. Huruf tebal dalam cetakan kamus dipakai untuk menuliskan lema atau sublema, serta untuk menuliskan lambang bilangan yang menyatakan polisemi.
Misalnya :
a. Kalah v tidak menang...; 2 kehilangan atau merugi...; 3 tidak lulus...; 4 tidak menyamai...
Mengalah v mengaku kalah
c. Mengalah v 1 menjadikan kalah...; 2 manakjubkan...; 3 menganggap kalah...
d Terkalahkan v dapat dikalahkan
Catatan : Dalam tulisan tangan atau ketikan manual, huruf atau kata yang akan di cetak dengan huruf tebal diberi garis bawah ganda

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel