Duryudana Memangku Jabatan : Bale Sigala-gala

Dalam usaha mengalahkan Pandawa, Patih sengkuni menemukan akal. Ia menyarankan agar Prabu Duryudana mengadakan sebuah pesta bersama antara Kurawa dan Pandawa. Tempat pesta berada di tengah hutan Premanakoti, yaitu salah satu hutan wisata di Astina.  Ruang pesta dibuat khusus dengan atap ijuk dan ialang. Tiang-tiang dibuat dari bambu kering yang terpilih. Dalam ruangan dihias dengan lampu "clumpring", kertas biru, merah, kuning, serta lampu berwarna-warni. Bangunan pesta ini disebut dengan nama Bale Sigala-gala yang dirancang oleh seniman terkenal yang bernama Purucana.

Undangan pesta telah tersebar, setelah hari dan tanggal pesta tiba, tamu undangan berbondong-bondong dan mulai masuk ke Balai Sigala-gala. Minuman dan makanan lezat khas Astina telah tertata. Penerima tamu mempersilahkan tamu-tamu undangan duduk di tempat yang sudah disediakan. Para tamu boleh minum dan makan sepuasnya. Pandawa tidak mengira bahwa dibalik itu semua ada bahanya yang menanti. Minuman-minauman untuk para Pandawa dengaja dipilihkan yang mempunyai kadar alkohol yang tinggi sehingga menjadikan mereka semua mabuk. Dalam waktu sekejab saja, pandawa jatuh tak sadarkan diri dan mabuk berat.

Dalam kondisi itulah lalu Duryudana memberikan sebuah kode kepada pasukannya agar Bale Sigala-gala dibakar. Kurawa lari menjauh, sedang Pandawa  terperangkap dalam kobaran api dalam keadaan tak sadarkan diri. Dalam sekejab Bale Sigala-gala dan semua isi di dalamnya hangus menjadi abu dan tak berbekas.

Legalah perasaan Duryudana, ia yakin bahwa Pandawa telah tewas dilalap api. Kurawa bersorak-sorak sambil melihat kobaran api. Duryudana melapor kepada sesepuh kerajaan bahwa kebakaran disebabkan karena ketidak sengajaan. Hal itu adalah kehendak sang Maha Kuasa. Dengan demikian ia merasa bahwa akan terhindar dari tuduhan dan amarah para sesepuh.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel