Penggunaan Tanda Koma (,)

  1. Tanda koma dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu perincian atau pembilangan.
    Contoh:
    a. Saya membeli kertas, pena, dan tinta.
    b. Surat biasa, surat kilat, ataupun surat kilat khusus memerlukan prangko.
    c. Satu, dua, ...tiga!
  2. Tanda koma dipakai untuk memisahkan kalimat setara yang satu dan kalimat setara berikutnya yang didahului dengan kata seperti tetapi, melainkan, sedangkan, dan kecuali.
    Contoh:
    a. Saya akan membeli buku-buku puisi, tetapi kau yang memilihnya.
    b. Ini bukan buku saya, melainkan buku ayah saya.
    c. Dia senang membaca cerita pendek, sedangkan adiknya suka membaca puisi.
    d. Semua mahasiswa harus hadir, kecuali yang tinggal di luar kota.
  3. Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat jika anak kalimat itu mendahului induk kalimatnya.
    Contoh:
    a. Kalau ada undangan, saya akan datang.
    b. Karena tidak congkak, dia mempunyai banyak teman.
    c. Agar memiliki wawasan yang luas, kita harus banyak membaca buku.

    Catatan
    Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat jika anak kalimat itu mengiringi induk kalimatnya.
    Contoh:
    a. Saya akan datang kalau ada undangan.
    b. Dia mempunyai banyak teman karena tidak congkak.
    c. Kita harus membaca banyak buku agar memiliki wawasan yang luas.
  4. Tanda koma dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung antarkalimat yang terdapat pada awal kalimat, seperti oleh karena itu, jadi, dengan demikian, sehubungan dengan itu, dan meskipun begitu.
    Contoh:
    a. Anak itu rajin dan pandai. Oleh karena itu, dia memeperoleh beasiswa belajar di luar negeri.
    b. Anak itu memang rajin membaca sejak kecil. Jadi, wajar kalau dia menjadi bintang pelajar.
    c. Meskipun begitu, dia tidka pernah berlaku sombong kepada siapapun.
  5. Tanda koma dipakai untuk memisahkan kata seru, seperti o, ya, wah, aduh, dan kasihan, atau kata-kata yang digunakan sebagai sapaan, seperti Bu, Dik, atau Mas dari kata lain yang terdapat di dalam kalimat.
    Contoh:
    a. O, begitu?
    b. Wah, bukan main!
    c. Hati-hati, ya, jalan licin.
    d. Mas, kapan pulang?
    e. mengapa kamu diam, Dik?
  6. Tanda koma dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat.
    Contoh:
    a. Kata ibu, "Saya gembira sekali."
    b."Saya gembira sekali," kata Ibu, "karena lulus ujian."
  7. Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain yang mengiringinya dalam kalimat, jika petikan langsung itu berakhir dengan tanda tanya atau tanda seru.
    Contoh:
    a. "Di mana saudara tinggal?" tanya Pak Guru.
    b. "Masuk ke kelas sekarang!" perintahnya
  8. Tanda koma dipakai antara nama dan alamat, bagian-bagian alamat, tempat dan tanggal, serta nama tempat dan negara yang ditulis berurutan.
    Contoh:
    a. Sdr. Abdullah, Jalan Pisang Batu 1, Bogor
    b. Dekan Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia
    c. Jalan Salemba Raya 6, Jakarta
    d. Surabaya, 10 mei 1960
    e. Tokyo, Jepang
  9. Tanda koma dipakai untuk memisahkan bagian nama yang dibalik susunannya dalam daftar pustaka.
    Contoh:
    a. Gunawan, Ilham. 1994. Kamus Internasional. Jakarta: Restu Agung.
    b. Halim, Amra (Ed.) 1979. Politik Bahasa Nasional. Jilid 1. Jakarta: Pusat Bahasa.
  10. Tanda koma dipakai di antara bagian-bagian dalam catatn kaki atau catatan akhir.
    Contoh: S. Takdir Alisjahbana, Tata Bahasa Baru Bahasa Indonesia (Jakarta: Pustaka Rakyat, 1950), hlm. 25.
  11. Tanda koma dipakai di antara nama orang dan gelar akademik yang mengikutinya untuk membedakannya dari singkatan nama diri, keluarga, atau marga.
    Contoh:
    a. B. ratulangi, S.E.
    b. Ny. Khamdiyah, M.A.
    c. bambang Irawan, S.H.
  12. Tanda koma dipakai di muka angka desimal (persepuluhan) atau di antara rupiah dans en yang dinyatakan dengan angka.
    Contoh:
    a. 12,5 m
    b. 27,3 kg
    c. Rp 500,50
    d. Rp 750,00
  13. Tanda koma dipakai untuk mengapit keterangan tambahan yang sifatnya tidak membatasi.
    Contoh
    a. Guru saya, Pak Ahmad, pandai sekali.
    b. Di daerah kami, misalnya, masih banyak laki-laki yang makan sirih.
    c. Semua siswa, baik laki-laki maupun perempuan, mengikuti latihan paduan suara.
  14. Tanda koma dapat dipakai untuk menghindari salah bacaan/salah pengertian di belakang keterangan yang terdapat pada awal kalimat.
    Contoh:
    a. Dalam perkembangan bahasa, kita dapat memanfaatkan bahasa-bahasa di kawasan Nusantara ini.
    b. Atas perhatian Agus, Karyadi mengucapkan terima kasih.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel