Timnas Indonesia Gagal Lagi
Tuesday, March 31, 2015
Edit
Untuk kesekian kalinya timnas Indonesia gagal lagi ke putaran Piala Asia. Untuk kesekian kalinya lagi aku kecewa, entah sudah berapakali kejadian seperti ini akan terulang. Kekalahan demi kekalahan yang dialami timnas Indonesia dari level junior sampai level senior nampaknya tak membuat PSSI sebagai lembaga tertinggi sepakbola Indonesia lantas berkaca dan menata diri, bahkan parahnya seorang pelatih yang harusnya menjadi sumber motivasi malah dengan gampangnya menyalahkan pemain.
Sore tadi, Garuda Muda harus terjungkal di bantai Korea Selatan dengan skor mencolok 0-4. Nampaknya kekalahan dengan skor besar memang sudah menjadi tradisi bagi timnas Indonesia kala berjumpa dengan tim-tim besar Asia macam Korea Selatan, Bahrain, Jepang, dan lainnya. Terakhir, timnas Senior kita juga digilas Filipina di ajang Piala AFF 2014 juga dengan skor yang sama, 0-4.
Persiapan yang mepet, kurangnya uji coba pertandingan, jadwal liga yang padat, semua itu adalah alasan yang menurutku hanya dibuat-buat hanya untuk menutupi kesalahan baik dari jajaran pelatih, maupun bagi pengurus-pengurus PSSI. Apa kurangnya negara ini dalam hal sepakbola? Suporter? kita adalah rajanya di Asia Tenggara. Pemain? Lihat betapa luasnya Indonesia, ada banyak sekali pemain-pemain yang bertalenta dan aku percaya di luar sana, di dareah-daerah terpencil di Indoensia ada banyak sekali pemain-pemain muda yang berbakat namun tidak masuk dalam pantauan PSSI.Infrastruktur? Di Indonesia banyak sekali stadion-stadion bagus bertaraf internasional, walaupun dari segi rumput masih kurang.
Aku rasa, hal seperti ini tidak boleh terus berlanjut. Juara Piala AFF U-19 tahun kemarin hanyalah sebuah pelepas dahaga untuk persepakbolaan Indonesia. Kini, disaat tim-tim dari negara tetangga sudah mulai beranjak maju, harusnya Indonesia jangan mau ketinggalan. Untuk saat ini, aku rasa level sepakbola Indonesia masih berada di wilayah Asean, itu saja kita masih kewalahan ketika melawan Thailand, Vietnam, Malaysia, dan yang terbaru Filipina. Semoga kedepannya sepakbola Indoensia bisa makin maju lagi, dengan catatan semua aspek harus terus bersinergi membangun sepakbola Indonesia.
Sore tadi, Garuda Muda harus terjungkal di bantai Korea Selatan dengan skor mencolok 0-4. Nampaknya kekalahan dengan skor besar memang sudah menjadi tradisi bagi timnas Indonesia kala berjumpa dengan tim-tim besar Asia macam Korea Selatan, Bahrain, Jepang, dan lainnya. Terakhir, timnas Senior kita juga digilas Filipina di ajang Piala AFF 2014 juga dengan skor yang sama, 0-4.
Persiapan yang mepet, kurangnya uji coba pertandingan, jadwal liga yang padat, semua itu adalah alasan yang menurutku hanya dibuat-buat hanya untuk menutupi kesalahan baik dari jajaran pelatih, maupun bagi pengurus-pengurus PSSI. Apa kurangnya negara ini dalam hal sepakbola? Suporter? kita adalah rajanya di Asia Tenggara. Pemain? Lihat betapa luasnya Indonesia, ada banyak sekali pemain-pemain yang bertalenta dan aku percaya di luar sana, di dareah-daerah terpencil di Indoensia ada banyak sekali pemain-pemain muda yang berbakat namun tidak masuk dalam pantauan PSSI.Infrastruktur? Di Indonesia banyak sekali stadion-stadion bagus bertaraf internasional, walaupun dari segi rumput masih kurang.
Aku rasa, hal seperti ini tidak boleh terus berlanjut. Juara Piala AFF U-19 tahun kemarin hanyalah sebuah pelepas dahaga untuk persepakbolaan Indonesia. Kini, disaat tim-tim dari negara tetangga sudah mulai beranjak maju, harusnya Indonesia jangan mau ketinggalan. Untuk saat ini, aku rasa level sepakbola Indonesia masih berada di wilayah Asean, itu saja kita masih kewalahan ketika melawan Thailand, Vietnam, Malaysia, dan yang terbaru Filipina. Semoga kedepannya sepakbola Indoensia bisa makin maju lagi, dengan catatan semua aspek harus terus bersinergi membangun sepakbola Indonesia.