Belajar di Ruang Gelap
Thursday, October 1, 2015
Edit
Malam ini kami dikejutkan oleh kunjungan tiga orang
murid dari SMP negeri 4 Aimere. Kebetulan saat itu kami baru saja berkunjung ke
rumah bapak RT. Kunjungan mereka bertiga bukan tanpa alasan, mereka bertiga
rupanya ingin bertemu saya untuk membantu mengerjakan tugas sekolah tentang
membuat surat izin sakit. Tentu saja saya langsung membantu mereka, walaupun
saya sendiri agak lupa tentang materi ini. Namun itu bukan alasan untuk tidak
mengajari mereka, guru itu harus punya banyak cara untuk membantu muridnya yang
sedang kesulitan memahami materi walaupun materi itu kurang dikuasai. Akhirnya
saya memanfaatkan teknologi yang ada, yap akhirnya saya browsing di internet.
Perlu dketahui, walaupun di sini termasuk daerah 3T namun untuk urusan sinyal
internet masih bisa dandalkan.
Ketiganya cukup bersemangat mendengarkan dan
memahami materi yang saya berikan. Kebetulan pada saat itu listrik sedang
padam, dan kita belajar menggunakan penerangan seadanya. Semangat mereka adalah
kebahagiaan untuk saya. Sesekali kami bercanda namun tetap serius dalam belajar.
Karena nama mereka susah jadi terkadang saya keliru dalam menyebut nama mereka
dan sontak suara tawa pun pecah di ruangan kecil nan gelap ini. Mereka juga
bercerita tentang guru-guru yang kadang memukul menggunakan penggaris jika ada
kesalahan, sering berkata kasar pada mereka jika mereka berbuat nakal.
Tidak terasa waktu beranjak malam, dan mereka
meminta izin untuk puang. Pengalaman malam ini cukup untuk saya dalam memahami
dan belajar tentang arti sebuah pengorbanan dalam pendidikan. Mereka mengajarkan
saya untuk tidak cepat putus asa, karena ada banyak jalan untuk menuju
kesuksesan dan mereka adalah sebah potret dari sebuah kehidupan yang keras ini.