Belajar di Ruang Gelap


Malam ini kami dikejutkan oleh kunjungan tiga orang murid dari SMP negeri 4 Aimere. Kebetulan saat itu kami baru saja berkunjung ke rumah bapak RT. Kunjungan mereka bertiga bukan tanpa alasan, mereka bertiga rupanya ingin bertemu saya untuk membantu mengerjakan tugas sekolah tentang membuat surat izin sakit. Tentu saja saya langsung membantu mereka, walaupun saya sendiri agak lupa tentang materi ini. Namun itu bukan alasan untuk tidak mengajari mereka, guru itu harus punya banyak cara untuk membantu muridnya yang sedang kesulitan memahami materi walaupun materi itu kurang dikuasai. Akhirnya saya memanfaatkan teknologi yang ada, yap akhirnya saya browsing di internet. Perlu dketahui, walaupun di sini termasuk daerah 3T namun untuk urusan sinyal internet masih bisa dandalkan.

Ketiganya cukup bersemangat mendengarkan dan memahami materi yang saya berikan. Kebetulan pada saat itu listrik sedang padam, dan kita belajar menggunakan penerangan seadanya. Semangat mereka adalah kebahagiaan untuk saya. Sesekali kami bercanda namun tetap serius dalam belajar. Karena nama mereka susah jadi terkadang saya keliru dalam menyebut nama mereka dan sontak suara tawa pun pecah di ruangan kecil nan gelap ini. Mereka juga bercerita tentang guru-guru yang kadang memukul menggunakan penggaris jika ada kesalahan, sering berkata kasar pada mereka jika mereka berbuat nakal.

Tidak terasa waktu beranjak malam, dan mereka meminta izin untuk puang. Pengalaman malam ini cukup untuk saya dalam memahami dan belajar tentang arti sebuah pengorbanan dalam pendidikan. Mereka mengajarkan saya untuk tidak cepat putus asa, karena ada banyak jalan untuk menuju kesuksesan dan mereka adalah sebah potret dari sebuah kehidupan yang keras ini.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel