Keluargaku: Sebuah Cerita Singkat
Saturday, October 10, 2015
Edit
Semua manusia di dunia ini pasti memiliki keluarga, dan keluarga adalah segalanya buat saya. Sejauh apapun kita pergi pasti suatu saat kita akan selalu merindukan saat-saat berkumpul dengan keluarga. Saya sendiri berasal dari keluarga yang biasa saja, namun tetap harmonis walaupun kadang ada sedikit perselisihan antara saya dengan orangtua baik itu Bapak dan Ibu saya, namun kalau boleh jujur, saya sangan mencintai mereka.
Saya adalah anak pertama dari tiga bersaudara di dalam keluarga, jadi sebagai kakak paling tua Saya wajib mengajarkan dan menjadi tauladan bagi adik-adik saya, walaupun dalam beberapah hal saya telah gagal. Bapakku adalah seorang guru di sebuah sekolah dasar, Bapak selalu mengajarkanku tentang bagaimana tanggung jawab di dalam keluarga. Bapak adalah orang yang paling sabar di dalam keluarga Saya, kecuali kalau rokoknya habis atau jika burung peliharaannya tiba-tiba mati atau hilang. Kalau masalah uang jajan, bapakku termasuk orangtua yang tidak pelit-pelit amat.
Ibuku juga seorang guru sekolah dasar, sekarang beliau sudah jadi kepala sekolah di sebuah SD. Saat ini ibuku sedang menyelesaikan pendidikan S2 nya di salah satu universitas di kota sebelah. Kalau untuk masalah pendidikan untuk anak-anaknya, Ibuku adalah orang yang paling perhatian. Ibuku adalah orang yang paling cerewet di rumah. Tapi berkat beliau, Saya bisa berubah dari anak yang tadinya "kurang ajar" menjadi lebih baik dari sebelumnya. Di antara mereka berdua, Saya paling dekat dengan Ibu. Tapi kalau saya sedang tidak ada uang, kadang saya lebih dekat dengan bapak saya.
Seperti yang saya jelaskan sebelumnya, saya adalah anak pertama dari tiga bersaudara. saya mempunyai dua orang adik, yang pertama laki-laki dan yang kedua perempuan. Adik saya yang laki-laki saat ini sedang dag-dig-dug menunggu wisuda dan siap untuk memasuki dunia pencarian kerja. Waktu kecil saya selalu berman dengan adik saya, soalnya pas saya kecil tidak punya banyak teman. Kalau untuk masalah main game, kami berdua adalah maniak game. Dulu saya sampai merengek-rengek minta dibelikan nitendo namun tidak diperbolehkan oleh ibu saya, namun dengan perjuangan menangis dan ngamuk-ngamuk nggak jelas dalam beberapa hari, akhirnya saya dibelikan juga console game legendaris itu, maklum pas waktu itu saya masih bocah.
Bisa ditebak, tiap hari kami berdua menghabiskan waktu untuk bermain nitendo sampai lupa waktu, sampai nitendo kami diumpetin Ibu di atas lemari yang tingginya dua kali dari tinggi saya, tapi berhasil kami temukan dengan baik.Sampai kami besar, kami masih sering meluangkan waktu untuk main game bareng, namun sifatnya lebih ke refreshing, nggak segila seperti dulu.
Adik saya yang kedua perempuan, sebagai adik perempuan satu-satunya di keluarga, menjadikan saya lebih memperhatikan adik saya ini, walaupun kadang dia bisa sangat menjengkelkan. Pernah saat dia ulang tahun yang ke-5, pernah saya kasih kado mainan Crush Gear, berharap kita nanti bisa man bareng, walaupun pada akhirnya Crush Gear yang saya berikan itu saya tarik kembali buat mainan saya sendiri. Saat ini, adik saya masih duduk di SMP kelas 9 dan tengah mempersiapkan untuk ujian nasional.
Sekarang saya masih bertugas di pulau seberang dan tinggal jauh dari orang-orang tercinta di rumah, Saya berharap nanti kami bisa berkumpul lagi seperti dulu, main game bareng, ngambil ikan di kolam belakang rumah, nonton TV sambil bully sinetron nggak jelas, dan yang paling penting ketika nanti saya pulang, saya berjanji akan menjadi anak sekaligus kakak yang lebih baik untuk kedua orang tua dan adik saya.
Salam rindu untuk keluarga di rumah, dari Aimere, Flores, Nusa Tenggara Timur.