Jelajah Flores: Batu Cermin
Saturday, January 9, 2016
Edit
Pagi
ini sebelum balik ke Aimere, kami memutuskan untuk mengunjungi satu destinasi
wisata lagi di Labuan Bajo yang bernama Batu Cermin. Hanya butuh waktu sekitar
15 menit saja dari pusat kota menuju batu Cermin meggunakan sepeda motor/mobil.
Tiket masuk menuju gua Batu Cermin pun tergolong murah, kita hanya perlu
merogoh kocek 20 ribu untuk bisa menikmati keindahan gua ini.
Batu
cermin merupakan sebuah gua yang terbentuk secara alami. Menurut pemandu wisata
yang mendampingi kami, gua Batu Cermin ini dulunya adalah gua dalam laut. Ini
terbukti dari beberapa hewan laut yang menempel di dinding gua dan telah
berubah menjadi fosil, diantaranya yang kami temui adalah fosil kura-kura dan
beberapa kerang yang sudah membatu.
Sebelum
memasuki Gua Batu Cermin, kita harus berjalan kaki sekitar 300 meter di jalan
setapak yang sudah dipasang corn blok. Tidak usah khawatir anda akan kepanasan,
karena di sepanjang jalan menuju gua ini udaranya sangat sejuk karena di
sekitarnya ditumbuhi pohon-pohon bambu yang rimbun.
Sampai
di mulut gua, saya sudah tidak sabar untuk masuk dan menikmati keindahannya
dari dalam. Sebelum masuk ke dalam, pemandu wisata menginstruksikan kami untuk
berhati-hati ketika masuk ke dalam karena lorong gua yang memang sempit.
Pasokan udara di dalam juga sangat terbatas sehingga jika banyak pengunjung
yang datang, kita harus sabar mengantri untuk masuk ke dalam gua yang berjarak
kurang lebih 100 meter ini. Tidak ketinggalan, kami dibekali helm dan senter
sebelum mengeksplore gua ini.
Benar
juga, baru juga beberapa langkah dari mulut gua, kami harus berkali-kali
menundukkan badan karena lorong gua yang seakan hampir berhimpitan. Namun itu
tidak lama, setelah itu barulah kami masuk ke dalam sebuah ruangan tengah gua
yang lumayan luas. Di dalam ruangan itu kami juga sempat diperlihatkan kura-kura
yang menempel di atap gua dan telah membatu menjadi fosil, sungguh indah. Belum
lagi stalaktit dan stalakmit yang tersusun ratusan tahun, menambah saya makin
bersemangat untuk menyusuri gua Batu Cermin.
Nah,
lalu kenapa gua ini dinamakan gua Batu Cermin? Kata pemandu wisata yang
mendampingi kami mengatakan bahwa jika kita menyorotkan senter kita di sebuah
dinding batu yang ada di gua Batu cermin, maka sinar dari senter yang disorotkan
akan nampak memantulkan cahayanya. Namun ada juga pendapat lain, yaitu goa yang berlobang di bagian atas kalau terkena sinar matahari akan memasuki
dalam goa melalui celah yang sempit itu. Saat hujan, air hujan akan memasuki
goa dan menimbulkan genangan. Nah, genangan air yang terkena sinar matahari
akan membuat Anda bisa melihat wajah sendiri di air hujan yang memenuhi goa. Namun,
apapun alasannya gua ini menurut saya sangatlah eksotik karena memang dulunya
gua ini berada di dalam laut.